CREDIT SCORE, REKAM JEJAK KEUANGAN ANDA

Sabtu, 17 Oktober 2015
Credit score mungkin terdengar asing bagi orang Indonesia, namun merupakan salah satu hal penting dalam sistem keuangan di Amerika Serikat. Credit score biasanya diminta saat seseorang akan melakukan pembelian bernilai besar (misalnya rumah, kendaraan bermotor), menyewa apartemen, bahkan saat melamar pekerjaan. Memiliki credit score yang bagus memungkinkan Anda mendapat bunga pinjaman lebih murah, membuat pihak lain lebih percaya kepada Anda; intinya dapat membuat hidup lebih mudah.

PENDAFTARAN DV LOTTERY 2017

Kamis, 01 Oktober 2015
Anda yang tertarik mencoba peruntungan mendapatkan Green Card Lottery, pendaftarannya sudah dibuka hari ini (1 Oktober 2015) sampai tanggal 3 November 2015 jam 12.00 EST (4 November 2015 - pukul 00.00 WIB).

Pendaftarannya bisa diklik di sini:
https://www.dvlottery.state.gov

Untuk cara mendaftarnya bisa dibaca di sini:
http://www.ceritasf.com/2015/05/green-card-lottery-i-mendaftar.html?m=1

Semoga sukses!

1 TAHUN DI SAN FRANCISCO

Senin, 21 September 2015

Tidak terasa sudah 1 tahun kami meninggalkan tanah air dan tinggal di San Francisco.

Terkadang kalau lagi mikir masih suka bingung: koq bisa ya kami "nyasar" di sini. Tidak punya latar belakang apapun (pendidikan, keluarga, dll) yang berhubungan dengan Amerika, tidak ada interest sama sekali tentang Amerika.

Ternyata kami "dikasih" jalannya untuk pindah ke sini. Modalnya nekat saja: nekat meninggalkan semua yang kami miliki di Jakarta, nekat memulai hidup baru di tempat yang sama sekali asing buat kami, tanpa punya apa-apa, tanpa kenal siapa-siapa.

Jalani, berjuang, dan nikmatin hari demi hari, one step at a time! Masih menganggap ini adalah petualangan panjang kami.

09142014 - 09142015 #1stUSAanniversary

7 TEMPAT KOPI KHAS SF

Selasa, 04 Agustus 2015
Pantai Barat Amerika Serikat sudah sejak lama jadi pusat perkopian. Termasuk San Francisco, yang memiliki banyak sekali tempat yang menyajikan beragam jenis olahan kopi. Jika Anda penggemar minuman berwarna gelap ini, coba lah menyempatkan diri beralih dari gerai multinasional dan mencoba kafe lokal. 


1. Peet's Coffee and Tea


Lokasi pilihan CeritaSF : ▼ Ferry Building
Demam "specialty coffee" dimulai oleh Alfred Peet, pendiri Peet's Coffee and Tea. Dari awalnya hanya 1 gerai di Oakland, kini berkembang hampir 200 lokasi di seluruh AS. Trio pendiri Starbucks termasuk pelanggan awalnya dan menginspirasi mereka membuka kedai kopi. 

Warga SF bangga sekali mengkonsumsi produk dari Peet's Coffee and Tea, tidak hanya di kafe melainkan juga membeli kopi untuk diminum di rumah. Penggemar berat Peet's punya julukan tersendiri, 'Peetniks'. Kafe dominan warna coklat ini buka cabang di seantero daerah wisata SF sehingga mudah ditemui, salah satunya di Ferry Building. Anda bisa meneguk caffe con panna sambil menikmati pemandangan Bay Bridge. 


2. Blue Bottle


Lokasi pilihan CeritaSF : ▼ Mint Plaza
Kafe berlogo botol biru ini disebut sebagai pelopor "third wave coffee" di San Francisco. Diawali dari garasi, kini Blue Bottle jadi bisnis besar yang menggurita bahkan punya 2 cabang di Tokyo, Jepang. 

Gerai di Mint Plaza mudah dicari, 3 menit jalan kaki dari mall Westfield di pusat kota. Sekaligus Anda bisa mengapresiasi salah satu bangunan bersejarah yang selamat dari gempa besar tahun 1906, Old Mint Building. Antrean pengunjung Blue Bottle biasanya mengular hingga ke trotoar namun "bergerak" cukup cepat, mengingat para barista-nya sangat cekatan. 

BELANJA SEMBAKO DI SAN FRANCISCO

Sabtu, 11 Juli 2015
Berbelanja kebutuhan pokok merupakan salah satu aktivitas yang sangat kami nikmati selama tinggal di San Francisco. Banyak pilihan tempat berbelanja yang tersedia dan masing-masing memiliki konsep dan barang dagangan yang berbeda-beda dan punya ciri khas yang menarik.


1. Safeway


Jam buka: bervariasi, ada yang sampai 24 jam.
Sebagai salah satu jaringan supermarket terbesar di Pantai Barat, Safeway memiliki lebih dari 10 cabang di San Francisco. Seperti umumnya supermarket di Indonesia, perusahaan yang didirikan di California ini menjual bahan kebutuhan sehari-hari, mulai dari daging, sayur, buah, makanan siap saji, alat-alat rumah tangga, sampai obat-obatan. Di Safeway kami biasa membeli sayur, buah, ikan, daging, es krim, hingga tisu dan perlengkapan mandi.


2. Whole Foods Market


Jam buka: Senin-Minggu, pk. 08.00-22.00
Whole Foods merupakan supermarket Amerika yang menyediakan bahan-bahan natural dan organik sejak 1980. Sebagai kota yang sangat mementingkan gaya hidup sehat, San Francisco memiliki cabang Whole Foods terbanyak di California, yaitu 7 toko. 

Selain bahan makanan segar Whole Foods juga menyediakan makanan siap saji seperti salad, sop, sampai makanan utama (karbohidrat, lauk pauk, dan sayur mayur) yang dijual berdasarkan berat yang kita ambil. 

Tidak hanya makanan, di Whole Foods tersedia pula produk perawatan tubuh yang tentunya dibuat dari bahan natural dan ramah lingkungan juga. Karena kualitas produk yang prima, tidak heran apabila harga barang-barang di Whole Foods relatif lebih mahal daripada di supermarket lainnya. CeritaSF biasa belanja kopi di sini karena pilihannya komplit. Allegro, salah satu kopi favorit, merupakan produksi Whole Foods.

PESAN KOPI TANPA RIBET DI KAFE

Senin, 29 Juni 2015
Suasana kafe yang dimaksudkan membuat nyaman seringkali malah menjadi "teror" saat Anda harus memesan kopi ke barista (orang yang meracik minuman) dan dihadapkan pada menu yang isinya penuh istilah asing. CeritaSF akan berbagi pengalaman soal bagaimana memesan kopi dan terhindar dari kebingungan.

Saran pertama, kecuali Anda penggemar berat kopi, hindari memesan espresso.

BIAYA HIDUP DI SAN FRANCISCO

Selasa, 23 Juni 2015
Selain mental, persiapan keuangan juga penting direncanakan jauh-jauh hari sebelum pindah ke Amerika Serikat (AS). Pemenang Green Card Lottery bukan berarti akan ditanggung semua biaya perjalanan, apalagi biaya hidup, oleh pemerintah AS. Green Card hanyalah sebatas ijin untuk tinggal dan bekerja secara legal di wilayah AS.

Sudah menjadi konsekuensi bahwa dengan menetap di salah satu kota terindah di dunia seperti San Francisco (SF), berarti harus siap juga dengan biaya hidup yang tidak sedikit. Tabel di bawah memperlihatkan perkiraan biaya hidup yang diperlukan untuk 3 bulan pertama pindah ke SF. Kota-kota lain di AS, kecuali New York City, kemungkinan besar membutuhkan dana yang lebih sedikit.

CARI RUMAH DI SF (III) - DEG-DEGAN BAGAI IKUT KOMPETISI

Rabu, 17 Juni 2015
Tetangga dekat kami.
Pengalaman CeritaSF mencari tempat tinggal di San Francisco penuh drama. Diawali pada 2 minggu pertama setelah kami kembali dari traveling keliling AS, kami menyewa kamar lewat AirBnB di daerah Mission. Dalam periode 2 minggu itulah tenggat waktu (deadline) untuk menemukan tempat tinggal tetap, kalau tidak mau memperpanjang AirBnB dan keluar uang lagi.

CeritaSF menjelajah internet untuk mencari apartemen yang mau disewakan (situs yang kami gunakan). Setelah menemukan unit yang kira-kira cocok, kami menelepon, kirim pesan singkat (SMS), atau melayangkan surel (e-mail) untuk membuat janji dengan agen maupun pemiliknya langsung.

Selain lokasi, faktor utama yang menjadi pertimbangan kami harga sewa maksimal $2.000/bulan. Ukuran bukan masalah, karena kami sudah terbiasa tinggal di apartemen mungil di tengah kota Jakarta. Total ada 11 alternatif yang harus disurvey.


CARI RUMAH DI SF (II) - AWALI DARI INTERNET

Selasa, 16 Juni 2015
Dua per tiga penduduk San Francisco menghuni rumah kontrakan dan jumlah rumah sewa sangat terbatas. Lebih banyak jumlah orang yang mencari tempat tinggal dibandingkan dengan para pemilik rumah yang menawarkan propertinya untuk disewa. Tak jarang satu apartemen yang disewakan diserbu oleh 20 orang (atau pasangan) yang berminat.

Perburuan apartemen pun gampang-gampang susah. Kecuali Anda punya kenalan atau kerabat di San Francisco, bisa dipastikan pencarian akan berawal dari internet. Ada 4 situs utama yang CeritaSF sarankan; masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya. Keempat situs ini bisa digunakan juga untuk pencarian di kota-kota lain di AS. Silakan klik di judul untuk mengunjungi situs tersebut. 

1. craigslist  

Situs populer asal San Francisco ini "usianya" paling tua. Craig Newmark, sang pendiri, mengonsepkannya sebagai bulletin board (papan pengumuman) online. Orang bebas "menempelkan" iklan di situs ini untuk berbagai kategori (jual mobil, sewa rumah, bahkan cari jodoh). Saking banyaknya iklan di craigslist, kata kunci dan pilihan penyaringan (filtering) menentukan, bukan saja soal harga maupun lokasi. Misalnya Anda dapat mengetikkan "newly renovated" untuk mendapatkan iklan bangunan baru direnovasi. Pengguna craigslist mesti punya kewaspadaan lebih, mengingat cukup banyak iklan yang dipasang mengarah ke penipuan. 

CARI RUMAH DI SF (I) - "KUNCINYA NGONTRAK"

Kamis, 11 Juni 2015
San Francisco dipenuhi "kontraktor"; maksudnya bukan  pengusaha konstruksi bangunan, tapi orang yang "ngontrak" alias menempati rumah sewaan. 

Duapertiga warga di sini menyewa tempat tinggal, hanya sekitar 1/3 penduduk menempati propertinya sendiri. Angka ini jauh di bawah rata-rata Amerika Serikat (AS) yang secara nasional 65% penduduknya memiliki rumah sendiri.

Persaingan untuk mencari tempat tinggal sewa di San Francisco pun sangat ketat. Selain karena pasokan tempat tinggal terbatas, tingkat permintaannya sangat tinggi. Serbuan programmer seiring menjamurnya perusahaan-perusahaan industri teknologi informasi dan media sosial menjadi faktor utama yang mengatrol permintaan di kota ini. 

7 DESTINASI "WAJIB" SAAT TRAVELING KE SAN FRANCISCO

Kamis, 28 Mei 2015

Tentu saja kalau menuruti keinginan hati saat berjalan-jalan, maunya semua objek wisata menarik bisa kita lihat. Namun jatah waktu liburan yang biasanya jadi kendala. Demikian juga kalau traveling ke San Francisco, banyak sekali tempat yang unik dan menarik. 

CeritaSF memilihkan tujuh lokasi menarik di kota 7x7 mil persegi ini, dilengkapi dengan link google maps. Sengaja kami susun secara berurutan, maksudnya tempat tujuan paling atas adalah yang paling menunjukkan kekhasan Kota Kabut ini. 

1. GOLDEN GATE BRIDGE

 Golden Gate Bridge Pavilion

Jembatan gantung bercat merah (atau oranye, tergantung hari dan jam berapa Anda melihatnya) ini boleh dikatakan jadi ikon San Francisco. Foto maupun gambarnya bertebaran di panduan wisata sehingga dijuluki "jembatan yang paling banyak difoto di dunia".

Kunjungan ke jembatan yang dibangun tahun 1937 ini dapat diawali dari Golden Gate Bridge Pavilion, bangunan di mana ada pusat informasi, toko yang menjual souvenir khas Golden Gate Bridge, dan kafe mungil.

Kalau Anda gemar berjalan kaki, Anda dapat menyusuri jalur khusus pedestrian sejauh 2,8 km hingga tiba di sisi seberang di daerah Marin County. Waktu tempuhnya 20-30 menit satu arah tergantung kecepatan Anda berjalan.

Golden Gate Bridge Pavilion dilewati rute bis MUNI no. 28 sehingga mudah dijangkau dari pusat kota San Francisco. Bis kota SF tarifnya $2.25/orang dan berlaku untuk jangka waktu 90 menit sejak pertama naik. Jadi kita bisa naik turun bis selama masih dalam batas waktu yang tertera di karcis.

MEMBUKA REKENING BANK DI AS

Buku cek dan kartu debit. Standar fasilitas bank.
Setelah kembali dari traveling selama sebulan di Amerika Serikat ini, CeritaSF mulai menata kehidupan baru di San Francisco. Hal pertama yang perlu dilakukan membuka rekening bank. Sebelum berangkat, CeritaSF menyiapkan dana pindah dan membuka rekening Dolar di salah satu cabang bank asal AS (ternyata pilihannya sedikit sekali, lho) yang ada di Jakarta. 

Entah mengapa, kartu debit yang dibawa dari Indonesia tidak dapat digunakan untuk menarik uang tunai di ATM AS. Salah satu masalahnya pada perbedaan nomor PIN ATM di Indonesia (6 digit) dengan AS (4 digit). Untunglah kami masih bisa bertahan dengan uang di tangan sebelum akhirnya membuka rekening di AS dan mentransfer dana lewat internet.

SOCIAL SECURITY NUMBER (SSN)

Rabu, 27 Mei 2015
sumber : wikihow
Ada satu dokumen penting selain Green Card yang harus dimiliki sesudah menginjakkan kaki di Amerika Serikat, namanya Social Security Number (SSN) card.

SSN ini diterbitkan oleh SSA (Social Security Administration) dan otomatis akan dikirimkan lewat pos ke alamat korespondensi di AS, yang diberikan saat mengurus visa imigrasi (di Kedubes AS Jakarta).

Sebelum mulai dipusingkan oleh urusan administrasi, CeritaSF traveling ke beberapa kota besar di AS dulu. Kami sangat menikmati liburan 1 bulan tersebut untuk berkenalan dengan Negeri Paman Sam, apalagi sebelumnya kami ekstrasibuk menangani kepindahan. Dengan berjalan-jalan ini kami juga tidak menunggu-nunggu tibanya Green Card maupun kartu SSN.

SAN FRANCISCO DAN "COCOKLOGI" 7 x 7 x 7

Jumat, 22 Mei 2015
Panorama Telegraph Hill dilihat dari Lombard st. di Russian Hill.
CeritaSF terbiasa dengan besarnya Jakarta, bertahun-tahun menghuni di kawasan megapolitan Asia Tenggara itu. Dibanding Jakarta, San Francisco tergolong amat kecil; bahkan kotamadya Jakarta Selatan mungkin lebih luas. SF dipercayai berukuran 7 kali 7 mil (sekitar 12 x 12 km saja), walaupun pada kenyataannya justru lebih kecil dari itu. Total area SF 47 mil2 saja, atau setara 121 km2. Penduduknya "hanya" 800 ribu, jauh lebih sepi dari Jakarta yang dihuni sekitar 8 juta orang.


TIBA DI AMERIKA SERIKAT

Kamis, 21 Mei 2015
Suasana malam hari saat CeritaSF tiba. 
CeritaSF berangkat ke Amerika Serikat hari Minggu, 14 September 2014. Setelah perjalanan panjang selama hampir 24 jam plus satu kali singgah (transit) di Taipei, kami akhirnya menginjakkan kaki di San Francisco International Airport.

Antrian panjang menjelang pemeriksaan imigrasi menyambut kami. CeritaSF belum resmi memiliki status penduduk tetap, maka kami ikut mengantre di bagian "Visitors", bukan di barisan "US CitizensPermanent Residents". Setelah kira-kira satu jam, akhirnya kami mendapat giliran. 

Kami berdua maju bersama ke petugas imigrasi, menyerahkan paspor dan amplop coklat bersegel yang kami dapatkan dari Kedutaan Besar AS di Jakarta. Kami juga memberi tahu alamat korespondensi kami berubah dari Seattle ke San Francisco. Sesaat kemudian petugas mengembalikan dokumen-dokumen tersebut dan mengatakan bahwa kami harus menuju ke ruangan di ujung belakang area imigrasi. 

GREEN CARD LOTTERY (IV) - WAWANCARA

Rabu, 20 Mei 2015
Suasana wawancara.   (sumber: usembassy)
Penantian panjang dan harap-harap cemas sejak memasukkan aplikasi DV Lottery bulan Oktober 2012 dan mengetahui bahwa CeritaSF terpilih pada Mei 2013, akhirnya usai pada bulan Maret 2014 dengan munculnya Notification Letter (NL) ke-2 yang memuat jadwal wawancara. Tiba lah hari yang ditunggu-tunggu untuk hadir di Kedutaan Besar AS Jakarta, yaitu Selasa 6 Mei 2014.

Undangan wawancara dijadwalkan pukul 12.30 siang. Sebelumnya, CeritaSF ngopi-ngopi sambil menenangkan diri di satu kopitiam di Jalan Sabang, tidak jauh dari lokasi. Tigapuluh menit sebelum waktu yang ditentukan, kami sudah berada di depan pagar tinggi Kedutaan AS Jakarta. Tidak seperti antrian panjang untuk pengurusan visa non-imigrasi (visa kunjungan wisata, visa kunjungan bisnis, dsb) yang dijadwalkan pada pagi hari, untuk pengurusan visa imigasi yang dilakukan pada sesi siang tidak ada antrian sama sekali.

GREEN CARD LOTTERY (III) - TES KESEHATAN

Selasa, 19 Mei 2015
Tes kesehatan biayanya cukup mahal.
Terpilih sebagai salah satu pemenang DV Lottery bukanlah akhir dari proses, karena masih banyak tahapan yang harus dilalui sebelum izin tinggal dari pemerintah Amerika Serikat sampai di tangan. 

(Apa Itu DV Lottery?)

Dari pengalaman CeritaSF, masa penantian mulai pengumuman dan menerima Notification Letter 1 (NL-1), sampai dengan Case Number (CN) kami current (nomor urut kami keluar untuk mendapatkan jatah visa imigrasi), menerima NL ke-2, dan mendapat jadwal wawancara adalah masa-masa paling panjang dan lama yang kami rasakan.

Setelah mendapat NL ke-1 dan mengirimkan formulir ke KCC (Biro Urusan Keimigrasian AS di Kentucky), praktis tidak ada korespondensi apapun lagi dari Pemerintah Negara Paman Sam mengenai kelanjutan proses GC ini. Periode ini adalah masa-masa tidak jelas, penuh penantian, menunggu keluarnya Visa Bulletin setiap bulan untuk mengetahui CN berapa yang sudah dapat jatah visa. Akhirnya setelah penantian selama 10 bulan, Maret 2014 kami menerima NL-2 dan diberi tahu jadwal wawancara tanggal 6 Mei 2014, tepat satu tahun setelah kami mengecek dan menerima NL-1 kami.


UNIKNYA PANTAI BARAT

West Coast, "gudangnya" hipster.
Amerika Serikat mayoritas terdiri dari daratan, membentang sejauh 5.000 km antara Samudra Pasifik dan Atlantik; hampir sama dengan jarak ujung Barat sampai dengan ujung timur Indonesia. 

Nah, daerah yang berada di tepi Samudra Pasifik biasa disebut sebagai Pantai Barat (West Coast), utamanya dibentuk dari 3 negara bagian: Washington (bedakan dengan ibukota AS, Washington DC), Oregon, dan California.

Pernah dengar istilah “wild west”? Tidak salah kalau Anda membayangkan kehidupan liar koboi (cowboy) di atas kuda, kawanan ternak, dan gurun luas. Sedikit banyak, istilah wild west menggambarkan karakter area Pantai Barat ini. 

GREEN CARD LOTTERY (II) - MELENGKAPI DOKUMEN

Minggu, 17 Mei 2015
San Francisco Ferry Terminal
Program DV Lottery sudah diselenggarakan pemerintah Amerika Serikat (AS) sejak 1995, tujuannya menjaga komposisi keragaman. Maka setiap tahun 50.000 izin tinggal dibagikan lewat undian pada orang-orang dari negara yang tingkat imigrasinya rendah ke AS. Lebih jelas soal Green Card, CeritaSF sudah bahas di artikel sebelumnya.

Biasanya pendaftaran Green Card Lottery dibuka bulan Oktober - November. Setelah itu, para peserta berharap-harap cemas selama 7 bulan, hingga tiba saat pengumuman pemenang DV Lottery pada tanggal 1 Mei tahun berikutnya. Pada tanggal tersebut, peserta dapat mengecek secara online dengan memasukan nomor konfirmasi yang diperoleh pada saat pendaftaran beserta data pribadi, nama keluarga dan tahun kelahiran. 

INDONESIA DAN SEJARAH INDUSTRI KOPI DI AMERIKA SERIKAT

Kamis, 14 Mei 2015
Gerai Peet's pertama di Berkeley, California                 sumber: wikipedia
Warga kota besar umumnya akrab dengan gerai kopi multinasional Starbucks yang tersebar di seluruh dunia.
Perusahaan asal Seattle tersebut mendominasi bisnis "specialty coffee" (kopi kualitas istimewa). 

Namun tahukah Anda bahwa sejarah perusahaan dengan penguasaan pasar sekitar 33% di AS dan menghasilkan 15 miliar dolar /tahun (setara Rp 195 triliun) ini sejarahnya terhubung dengan Indonesia?

7 KEBIASAAN YANG MEMBUAT BETAH DI NEGARA MAJU

Seattle waterfront.
Pindah dari tempat yang sudah puluhan tahun ditinggali tentunya butuh banyak pertimbangan. Apalagi kalau berpindah negara atau bahkan benua. Pertimbangan utama tentu apakah akan betah di tempat baru tersebut. 

Banyak orang yang berpikir pasti kondisi negara maju lebih baik dan nyaman dari Indonesia, pertimbangan "betah" acap dikesampingkan. Padahal, tidak semua orang cocok hidup di Amerika Serikat misalnya, salah satu negara maju yang jadi tujuan utama imigrasi.

Butuh sikap hidup yang sama sekali lain untuk keluar dari lingkungan negara berkembang dan bisa menikmati dan betah tinggal di negara maju. Bagaimana cara memprediksinya? Mudah saja, silakan berkaca pada kebiasaan apa yang mewarnai rutinitas harian Anda.

GREEN CARD LOTTERY (I) - MENDAFTAR

Rabu, 13 Mei 2015
Amerika Serikat (AS) memang negara yang sangat ramah pada imigran. Tidak heran karena sejak berdiri negara adidaya ini disokong oleh orang-orang dari asal kewarganegaraan berbeda dan punya nenek moyang berbeda. Semuanya memiliki hak yang sama untuk menetap dan membangun kehidupan seperti yang dicita-citakan. Hanya saja untuk tinggal dan bekerja di AS tidak semudah membalikkan telapak tangan.


Salah satu cara paling mudah, tetapi butuh keberuntungan tinggi, dengan mengikuti Green Card Lottery yang diadakan tiap tahun.


Seperti sudah CeritaSF sebut di artikel sebelumnya (Kartu Hijau Idaman Banyak Orang), ajang yang nama resminya US Diversity Visa Lottery itu memungkinkan seseorang memiliki kesempatan untuk pindah dan bekerja di AS.

KARTU HIJAU IDAMAN BANYAK ORANG

Rabu, 06 Mei 2015
Kartu Hijau, temannya si Paspor Hijau
Sudah sejak lama kami bercita-cita untuk tinggal dan bisa bekerja di negara maju. Ada beberapa pilihan kami pertimbangkan; selain ke Amerika Serikat (AS), kami juga pernah mencari-cari informasi mengenai imigrasi ke Singapura, Selandia Baru, Australia, sampai Kanada. Seiring berjalannya waktu dan semakin nyamannya kehidupan di Jakarta, keinginan ini sempat hilang.

Pada bulan September 2011, timbul kejenuhan dalam pekerjaan sehingga diberi kesempatan oleh perusahaan untuk mengambil cuti selama 1 bulan. Selama beberapa minggu kami pergi ke Australia, sekaligus menghadiri pernikahan adik. Selama berlibur beberapa minggu itulah keinginan untuk tinggal di negara maju muncul kembali. 

DIMULAI LAGI DI SAN FRANCISCO

Jumat, 01 Mei 2015
Einstein pernah berujar, “laiknya naik sepeda, dalam hidup ini kita harus bergerak terus dan tidak boleh berhenti”. Begitulah kira-kira semangat kami saat “meringkas hidup di Jakarta selama 6 tahun” ke dalam 4 koper saja. Keputusan besar yang membawa kami ke San Francisco, kota indah di Pantai Barat Amerika Serikat.

Kesempatan itu datang seperti durian runtuh; kami terpilih sebagai salah satu yang beruntung dalam undian izin tinggal (green card lottery) yang diadakan pemerintah AS. Soal undian ini akan kami ceritakan di artikel lainnya. 

© ceritasf 2017. Diberdayakan oleh Blogger.
Back to Top