GREEN CARD LOTTERY (III) - TES KESEHATAN

Tes kesehatan biayanya cukup mahal.

Terpilih sebagai salah satu pemenang DV Lottery bukanlah akhir dari proses, karena masih banyak tahapan yang harus dilalui sebelum izin tinggal dari pemerintah Amerika Serikat sampai di tangan. 

(Apa Itu DV Lottery?)

Dari pengalaman CeritaSF, masa penantian mulai pengumuman dan menerima Notification Letter 1 (NL-1), sampai dengan Case Number (CN) kami current (nomor urut kami keluar untuk mendapatkan jatah visa imigrasi), menerima NL ke-2, dan mendapat jadwal wawancara adalah masa-masa paling panjang dan lama yang kami rasakan.

Setelah mendapat NL ke-1 dan mengirimkan formulir ke KCC (Biro Urusan Keimigrasian AS di Kentucky), praktis tidak ada korespondensi apapun lagi dari Pemerintah Negara Paman Sam mengenai kelanjutan proses GC ini. Periode ini adalah masa-masa tidak jelas, penuh penantian, menunggu keluarnya Visa Bulletin setiap bulan untuk mengetahui CN berapa yang sudah dapat jatah visa. Akhirnya setelah penantian selama 10 bulan, Maret 2014 kami menerima NL-2 dan diberi tahu jadwal wawancara tanggal 6 Mei 2014, tepat satu tahun setelah kami mengecek dan menerima NL-1 kami.

(Setelah Menang Green Card, Lalu Apa?)

Tahap selanjutnya yang harus dijalani sesudah melengkapi dokumen adalah melakukan tes kesehatan. Tak perlu khawatir, pemerintah AS jelas menyebutkan bahwa tes kesehatan ini bukan alasan untuk melakukan diskriminasi terhadap pemberian visa / izin tinggal. Jadi jika Anda punya penyakit bawaan semisal diabetes atau darah tinggi tidak perlu khawatir akan gagal (bahkan penderita AIDS dijamin tidak ada pembedaan). CeritaSF menduga tes kesehatan ini dilakukan untuk mengetahui status imunisasi dan apakah pihak pendaftar terinfeksi penyakit menular kronis.

Tes kesehatan sebaiknya dilakukan setelah pendaftar mendapatkan Notification Letter (NL) yang ke-2 dan mengetahui jadwal wawancara. Kenapa harus menunggu jadwal wawancara keluar dulu untuk melakukan tes kesehatan? Hasil tes kesehatan ini hanya berlaku selama 6 bulan, sehingga Anda harus tahu terlebih dahulu kapan jadwal wawancara sebelum mengambil tes kesehatan ini. 

Panduan dari Kedubes AS untuk tes kesehatan sebagai prasyarat DV Lottery ada di sini. Saat itu CeritaSF masih menjalani tes kesehatan ini di SOS International Clinic Cipete, Jakarta Selatan. Namun sejak 1 Maret 2015 tes kesehatan dilakukan di RS Premier Bintaro. Kami menelepon dulu untuk membuat janji tanggal pemeriksaan. 

Ternyata keterangan syarat dari klinik tersebut agak berbeda dari situs Kedubes AS. Adapun syarat yang diminta berdasar petunjuk saat menelepon sebagai berikut :

1. Pendaftaran minimal 1 (satu) hari sebelumnya,
2. Tidak perlu puasa,
3. Paspor asli & fotokopi (4-5 lembar),
4. Foto 3x4, berwarna, background bebas (4-5 lembar),
5. Case Number (Nomor yang diperoleh saat mendaftar Green Card Lottery),
6. Kacamata baca (jika pakai),
7. Catatan vaksinasi (jika ada),
8. Datang 1 jam atau 30 menit sebelumnya untuk mengisi formulir.

Jadi CeritaSF sangat menganjurkan Anda menelepon langsung ke Klinik / Rumah Sakit yang jadi rujukan tes kesehatan terlebih dulu untuk menanyakan secara detail hal-hal apa saja yang perlu disiapkan.

Pada hari yang sudah disepakati, CeritaSF datang pukul 08.30 WIB, lebih awal dari jadwal pukul 09.15 WIB. Setelah tiba di Klinik SOS kami diminta mengisi formulir, lalu menunggu untuk pemeriksaan laboratorium. Setelah cek tekanan darah, pengambilan darah, tes mata, dan rontgen, kemudian kami diarahkan ke ruang tunggu dokter. 

Lucunya, dokter yang akan melakukan pemeriksaan, Dr. Narain Punjabi, ternyata seorang pediatris. Maka CeritaSF menunggu bersama beberapa balita dan agak malu juga saat dipanggil ternyata 2 orang dewasa yang masuk ke ruangan dokternya.

Pertama dokternya mewawancara mengenai riwayat kesehatan sembari mengisi formulir dari Kedubes AS: pernah vaksinasi apa saja, pernah cacar/tidak & kapan, pernah dirawat di RS/tidak, dll. Dr. Narain ini sangat teliti mengisi dan mengecek formulir kesehatan. Suster yang mengisi data identitas kami sempat kena omelannya karena tulisan tanggal lahir tidak jelas, beliau mengatakan, "This is me who is responsible for this form to the U.S. Government."

Kemudian tiba saat yang ditunggu-tunggu, dokternya memanggil suster yang membawa jarum. Waktunya vaksinasi! Kami masing-masing mendapat 2 suntikan: MMR (Measles, Mumps and Rubella) dan TD (Tetanus - Diphtheria). Setelah vaksinasi, tes kesehatan selesai. Total sejak datang memakan waktu kurang lebih 2 - 3 jam, sebelum makan siang CeritaSF bisa meninggalkan klinik tersebut.

Total biaya tes kesehatan ini pada tahun 2014 sekitar Rp 1,2 juta per orang, mencakup biaya untuk medical check-up sebesar Rp 800 ribu dan biaya vaksinasi (MMR & TD) sebesar Rp 400 ribu. Hasil akan keluar berselang 5-7 hari kerja, dalam map yang disegel, untuk diserahkan ke Kedubes AS.

86 comments Izin Tinggal