CARI LOWONGAN KERJA DI AMERIKA: TEPIS MITOSNYA

Apabila Anda beruntung memperoleh undian izin tinggal di Negara Paman Sam ini, langkah selanjutnya adalah cari kerja di Amerika. Tentunya sumber nafkah yang mampu menunjang kehidupan sekeluarga. AS negara besar dengan perekonomian kuat, tapi bukan berarti pekerjaan mudah didapatkan. Justru menurut pengalaman CeritaSF mencari pekerjaan di AS jauh lebih kompetitif daripada di Indonesia.

Saat artikel ini ditulis (tahun 2016) ekonomi di negara adidaya ini belum sepenuhnya pulih dari hantaman krisis perbankan tahun 2008; angka pengangguran di negara-negara bagian tertentu bahkan sangat tinggi, yang artinya lebih banyak pelamar daripada jumlah lapangan kerja yang tersedia. Tambahan lagi, saingan Anda mencari kerja seringkali orang-orang paling hebat dari seluruh dunia yang sengaja pindah ke AS.

Namun Anda tidak perlu khawatir, orang Indonesia tidak kalah jika dibandingkan dengan warga negara lain, bahkan dapat dikatakan ulet dan cepat beradaptasi. Banyak orang Indonesia berkarir di bidang-bidang yang prestisius, bahkan mampu berprestasi. Tentunya perlu mengambil langkah-langkah yang tepat agar bisa memiliki penghasilan untuk hidup layak di Negara Paman Sam ini. 

Pengamatan CeritaSF, Anda perlu juga menepis mitos-mitos yang diceritakan dari mulut ke mulut soal kondisi AS. Pertama-tama, sulit menggantungkan hidup dari profesi loper koran (atau pengantar susu). Mungkin cerita ini sering Anda dengar dari kenalan maupun kerabat yang dulunya kuliah di Amerika Serikat dan bisa membeli mobil dari hasil mengantarkan koran pagi ataupun susu.

Industri media cetak di sini jumlah pelanggannya menyusut drastis karena internet. Kecuali daerah tertentu, (seperti Washington DC atau Miami) sudah jarang orang berlangganan koran atau majalah. Internet pula lah yang mengubah pola pengantaran bahan kebutuhan sehari-hari (termasuk susu), karena kurir saat ini dibayar sangat murah dengan adanya jasa pengantaran barang berbasis internet, serupa Go-Jek di Indonesia (misal di sini ada layanan Postmates, uberfood, Instacart, dan sebagainya).

Kedua, bekerja di restoran ataupun supermarket saat ini semakin sulit untuk diandalkan. Upah minimum orang yang baru masuk sebagai pelayan restoran maupun kasir supermarket $8/jam. Katakanlah Anda bekerja 40 jam seminggu, pendapatan kotor per bulan $1,300-1,400 sebelum dipotong pajak.

Anggap biaya sewa apartemen $800/bulan. Belum untuk makan, transportasi, asuransi kesehatan (bisa mencapai $300/bulan), dan komunikasi (pulsa ponsel). Mau tidak mau, seorang pekerja pemula restoran atau supermarket bekerja lebih dari 40 jam, bahkan tak jarang yang seminggu harus bekerja di atas 60 jam demi memenuhi kebutuhan hidup. Yang artinya, sehari bekerja 10-12 jam penuh.

Selain mitos, bidang yang ingin Anda geluti juga bakal menentukan. Pusat ekonomi AS tersebar, tidak seperti Indonesia yang terpusat di Jakarta. Contohnya West-Coast AS kuat di sektor industri Teknologi Informasi (IT) dan industri hiburan (perfilman). East-Coast pusatnya perbankan dan pasar modal. North-East pusat industri manufaktur, khususnya sektor otomotif. South-Central pusat industri perminyakan, dan sebagainya. Pemahaman pemusatan jenis bisnis ini bagian dari strategi untuk memudahkan Anda memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan minat dan latar belakang pendidikan Anda.

Berbahagialah jika Anda lulusan dari jurusan Teknik ataupun Tenaga Kesehatan (perawat, operator laboratorium) karena peluang kerja di AS untuk jurusan-jurusan ini cukup banyak.

Perlu juga memahami "kebiasaan umum" yang berlaku. CeritaSF mengamati ada 3 hal utama yang berbeda dari Indonesia:

• CV (curriculum vitae / Daftar Riwayat Hidup) untuk melamar pekerjaan ala Amerika berbeda dibanding yang biasa digunakan di Indonesia. 
• Pentingnya Sertifikasi / Kualifikasi Profesi sesuai bidang yang diinginkan. 
• Internet punya peran penting dalam melihat lowongan. 

CeritaSF akan berbagi pengalaman pencarian pekerjaan ke dalam beberapa artikel. Semoga berguna.

44 comments Cari Kerja, Hidup di SF